Air Hidup - Ibadah dan Darah

Allah yang kita sembah adalah Esa. Kita mendengar berulang-ulang firman tersebut selama puluhan tahun dan ketika kita membaca Alkitab kita juga membaca firman tersebut berulang-ulang. Allah yang kita sembah adalah Esa. Betapa luasnya langit yang mengatasi segala langit. Tetapi Allah yang Esa memenuhi dimana-mana. Oleh karena itu, ilah manapun tidak dapat menguasainya. Di dalam langit segala langit yang ada hanyalah Allah saja,
Satan yang memberontak dan menyamakan dirinya dengan Allah tidak dapat berdiam disana, tetapi diusir dan dikurung di dalam angkasa. Angkasa memang luas menurut ukuran manusia. Tetapi bagi Allah hanyalah sebuah ruangan kecil seperti sebuah penjara.Tetapi pada suatu hari alam maut ini akan dilemparkan ke dalam lautan api (Wahyu 20:14). Di dalam sorga yang begitu luas dan besar Allah adalah satu-satunya. Allah yang Esa itu adalah Bapa kita. Dialah Tuhan dan Juruslamat kita, dan Dialah Raja kita. Kita menerima Dia dan mempermuliakan Dia. Manusia tidak bisa memikirkan lebih dari pada dia melihat dengan mata jasmani.

Beberapa hari lalu saya menonton anjing kecil yang beratnya kurang dari satu kilo, ditempatkan bersama dengan anjing yang berat badannya 70 kilo. Namun tiba-tiba ekor anjing kecil itu berdiri seraya menyerang anjing besar itu, terlihat ekor anjing besar itu turun karena ia ketakutan. Betapa lucunya anjing yang 70 kali besarnya itu takut dengan anjing kecil sehingga turun ekornya. Kemudian ditanyakan kepada seorang profesor perihal mengapa anjing sebesar itu turun ekornya dan terlihat takut kepada anjing kecil itu. Menurut dia, binatang tidak memiliki konsep filsafat, berbeda dari manusia. Menurut dia, jika mata anjing kecil melihat yang besar maka dia merasa jadi sebesar itu, sementara mata anjing yang besar ketika melihat anjing kecil ia merasa jadi sekecil anjing yang kecil itu. Meskipun ada juga seekor anjing besar yang tidak takut bila melihat anjing kecil dan ia menjadi kecil. Tetapi apa yang dia lihat itulah kacamata dia. Jika ia melihat yang besar, maka ia pun sebesar itu, jika ia melihat kecil, ia pun akan sekecil itu.

Demikian juga manusia, karena Allah tidak kelihatan dari mata manusia, sehingga menyangka bahwa Allah tidak ada. Demikian manusia seperti binatang. Anak-anak kita di TK tidak melihat langsung ayam, bebek, kelinci dan burung merak namun hanya melalui buku atau televisi. Tetapi saya sudah pelihara beberapa ekor bebek, kelinci, ayam untuk anak-anak, anak-anak kita senang melihatnya. Karena ada tikus maka saya pelihara satu ekor kucing, tetapi kucing dan burung merak menjadi berteman, jika burung itu tidur diatas ranting, kucing pun ikut tidur diatas ranting bersama burung merak itu. Biasanya mereka bertengkar, namun karena mereka hidup bersama dari kecil, jika kucing melihat burung merak, ia merasa ia adalah burung merak dan dari mata burung merak, burung merak itu merasa dirinya kucing. Maka mereka bermain bersama-sama. Demikian juga manusia yang kemampuan filsafatnya kurang ia dikatakan seperti binatang, karena manusia dan binatang berbeda dalam hal konsep filsafat.

Oleh sebab itu manusia bermimpi melihat masa depan dan masa lalu. Meskipun tidak melihat secara langsung, tetapi ia dapat menduga sebuah tempat yang tidak ia datangi, dan sebelum membangun gedung ia sudah memiliki imajinasi dahulu. Demikianlah manusia berbeda dengan binatang. Oleh sebab itu kita harus dapat melihat kemuliaan dan wibawa Allah. Itulah perbedaan manusia dari binatang. Manusia memiliki konsep filsafat.

Orang percaya lebih dari pada konsep filsafat itu karena kita dapat melihat lebih jauh dan dapat melihat masa depan yang lebih jauh oleh karena Roh Kudus. Kehidupan iman orang percaya harus lebih dari pada orang filsafat sehingga ia dapat melihat Allah. Menerima dan mendengar-Nya dan merindukan-Nya, menghormati dan mempermuliakan Allah. Ia adalah Allah yang Esa. Seharusnya kita dapat melihat Allah yang Esa saja. Oleh sebab itu di dalam diri kita yang ada hanya pengetahuan dari Dia, yang ada hanya kuasa dari Dia, yang ada hanya hikmat dari Dia, yang ada hanya pendapat dari Dia, hidup dan hukum dari Dia.

Karena orang dunia mengabaikan Allah sehingga mereka tidak dapat melihat Allah. Mereka hidup dengan kebiasaan, peraturan dan istiadat dunia. Namun saya sudah menulis mengenai tata cara pemakaman beberapa kali. Dimana orang percaya harus berbeda dengan orang dunia, sementara mereka masih ditarik oleh adat istiadat dunia. Alkitab mengatakan mereka pernah ditarik oleh berhala yang bisu ketika mereka berada di dunia. Tetapi mereka harus ditarik karena mereka telah berada dihadapan-Nya oleh Roh Kudus. Harus ditarik Yesus kemanapun. Allah adalah satu. Seperti seorang suami yang mempunyai istri satu, sama seperti seorang istri bersuami satu, Allah yang kita sembah adalah satu.Yang menguasai kita adalah Allah yang satu-satunya, yang menghidupkan dan yang memerintah kita adalah Allah yang satu-satunya, yang menguasai kita adalah Allah kita yang satu-satunya.Yang memiliki firman untuk kita adalah hanya Allah yang Esa. Kita harus mengenal bahwa Raja kita hanya satu, yang kita rindukan juga hanya satu yaitu Allah yang Esa.

Alkitab mengatakan kita tidak bisa melayani dua Tuhan, jangan suam-suam kuku, melayani Allah dan menikmati dunia. Apakah dunia menyediakan tempat tinggal yang kekal, apakah dunia menyediakan hidup untuk Anda? Saudara jangan tersinggung karena saya sering mengatakan tentang kematian, tetapi kita harus siap dengan kematian kita. Kita harus memikirkan bagaimana kita diperlakukan ketika kita meninggalkan dunia ini. Kita harus memikirkan hal itu.

Ada banyak orang yang melayani masyarakat, mereka membangun sekolah dengan uang pribadi. Membangun rumah sakit dan membangun panti asuhan, semua itu adalah usaha mereka yang baik. Akan dibalas hutang budi mereka. Memang akan di puja, tetapi untuk Allah saudara bekerja apa yang baik. Saudara dipuji dunia karena saudara baik dalam pekerjaan dunia, demikian saudara menyatakan kebenaran diri sendiri, tetapi bagaimana saudara menyatakan kebenaran dari Allah. Apakah kehormatan dan pujian dunia membimbing roh jiwa saudara kepada kemuliaan? Membimbing saudara kepada hidup dan kemuliaan? Membimbing saudara ke tempat dimana ada terang dan cahaya? Apakah saudara percaya demikian?

Tetapi saya tidak percaya hal yang demikian. Kita harus siap atas kematian kita, bukan saja orangtua yang perlu mempersiapkan kematian. Kita sering melihat orang muda maupun anak kecil mati. Seseorang bertanya, apakah anakku telah ke surga sambil menangis. Saya tanya apakah anak itu percaya, ia menjawab ya. Saya katakan anak Anda telah diselamatkan. Orang itu bertanya lagi, apakah ia mendapat mahkota? Allah tidak berjanji apabila anak kecil tidak berdosa dan hidup bersih maka akan diberi upah. Karena ia tidak bekerja maka ia tidak diberi mahkota. Alkitab mengatakan setia sampai mati. Mahkota hidup dijanjikan kepada orang yang setia sampai mati. Mahkota hidup diberikan kepada orang yang bersedia menyerahkan nyawanya. Anak itu tidak dapat menerima mahkota, tetapi mungkin saja apabila bagian harta anak itu dipersembahkan menjadi bagian pengorbanannya. Bagaimanapun kita harus siap akan kematian kita di dunia ini. Kapan anak kita mati kita tidak tahu.

Di Korea lebih dari 5000 anak mati karena kecelakaan lalu lintas. Selama lebih dari 10 tahun anak-anak saja yang mati dalam kecelakaan lalu lintas lebih kurang 100.000 orang.. Kita tidak tahu kapan kita meninggal, maka kita harus siap akan kematian kita. Mereka ingin hidup panjang umur, tetapi apa yang kita dapat bila kita hidup dengan umur panjang di dunia ini? Mana yang lebih berbahagia, setelah bekerja keras kemudian meninggal, lalu masuk ke Firdaus menunggu kebangkitan pertama atau hidup susah-susah dan mengeluh karena berbagai penyakit, sakit punggung dan tulang kemudian mati juga susah. Mereka yg tidak memiliki pengharapan di surga menganggap hidup panjang umur di dunia itu adalah kebahagiaan. Di dalam Kejadian 5:27, dikatakan Metusalah hidup 969 tahun, sementara itu Henok hidup hanya 365 tahun saja tetapi ia hidup bergaul dengan Allah, maka ia diangkat.

Saudara kekasih, kita melayani Allah yang satu-satunya, Dialah hidup, berkat kita dan kebahagiaan kita. Di bawah slogan berbunyi "mari kita sukseskan ibadah, kita menjalankan kehidupan iman tahun ini. Apakah ibadah? Ibadah adalah memperingati Allah sambil menerima Allah, menerima nama dan kemuliaan-Nya. Kita harus memiliki iman yang teguh dan kita harus memiliki iman yg ilahi, demikian kita harus menyerahkan hati kita pada Allah dan kita harus menjadi orang yang termasuk pada sorga. Siapa yang dilahirkan sebagai orang benar? Kita semua dilahirkan sebagai orang berdosa. Mazmur 51:4 mengatakan, "Aku ini walaupun anak kecil kita polos seperti malaikat, tetapi satupun tidak bisa masuk ke surga dan akan binasa sebagai orang berdosa karena dilahirkan sebagai orang berdosa. Tetapi apabila orang tuanya adalah orang percaya yang beriman anakpun menjadi kudus oleh iman orangtuanya. Setelah dilahirkan dan dibesarkan barulah anak kecil mendapat keinginan sehingga ia memilih sesuatu atas diri sendiri. Dia akan memutuskan memilih Allah atau memilih dunia. Yang memilih Allah menjadi orang percaya, yang memilih dunia menjadi orang durhaka. Diantara mereka yang memilih Allah ada yang melayani Allah sungguh-sungguh, ada yang suam-suam kuku. Bahkan mereka membuat dosa selama mereka hidup di dunia ini.

Ketika kita ke gereja kita menjadi jemaat dengan pengakuan "Tuhan aku ini orang berdosa." Dimana ada orang yang bukan orang berdosa? Bukan karena luka kita mati, tanpa luka pun kita bisa mati. Mereka mati dengan alasan macam-macam, demikian juga dosa kita. Tidak ada dosa besar atau dosa kecil. namun kita tidak membunuh orang, tapi kita membenci orang saja dipandang Allah sebagai pembunuh. Demikianlah dosa. Tidak ada dosa berat atau tidak ada dosa ringan. Sedangkan kita menganggap diri membuat dosa ringan karena mereka salah mengerti Hukum Taurat berpikir demikian. Memang di dalam hukum Taurat ada dosa berat dan ringan. Tetapi di dalam. Yesus tidak demikian, semua dosa sama saja. Yesus mengakui, siapapun mengakui diri, aku ini orang berdosa, “tetapi tidak mengakui” orang yang mengatakan aku ini membuat dosa yang ringan. Yesus mengakui siapapun yang bertobat “aku ini orang berdosa”. Allah mengijinkan mereka yang mengakui diri sebagai orang yang berdosa saja yang menjadi orang Kristen.

Maka kita bertobat dan diampuni dosanya, demikianlah kita menjadi orang Kristen. tetapi apa benar kita berdosa setelah menjadi orang Kristen. Ampunilah saya seperti saya mengampuni orang yang bersalah kepada saya. Kita memerlukan pengampunan dosa setiap hari seperti berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya, demikian kita memerlukan pengampunan dosa setiap hari. Walaupun kita percaya Yesus, kita membuat dosa perilaku. Kita membuat dosa dalam pikiran kita terus menerus. Di dalam hati kita, kita membunuh, berzinah dan tamak. Yesus mengatakan kepada kita orang percaya, kalian jangan seperti orang yang berada di bawah Hukum Taurat ada dosa berat dan ringan tetapi kepada kalian tidak ada dosa berat atau ringan. Anda adalah orang berdosa seumur hidup dan Anda orang yang lemah yang memerlukan Juruselamat seumur hidup.

Seumur hidup kita bersandar kepada Yesus, karena Dia sajalah Juruselamat kita. Dialah Juruselamat kita yang menyelamatkan kita dari neraka. Kita harus bersandar kepada Juruslamat seumur hidup kita. Mengapa? Karena kita berdosa terus. Dari pagi sampai malam sebelum tidur walaupun seorang pendeta, tetapi tetap tidak begitu senang dan berat dan kesal hatinya. Apakah seorang pendeta selalu ilahi dan penuh dengan kasih karunia dan terang hati? Apabila saya selalu terang hati demikian, mestinya saya menjadi malas. Jika seseorang telah mati dalam keadaan apa saja itu bagaimana?

Saya tenang karena saya bersandar kepada Yesus, saya tidak binasa. Karena saya percaya bahwa saya tidak akan binasa tetapi diselamatkan oleh karena bersandar kepada Juruselamat, namun saya orang berdosa. Walaupun saya berdosa dan berdosa lagi tetapi karena Dia mengampuni saya dan menjaga saya, maka saya tenang. Tetapi karena diselamatkan dan karena saya dijaga dari tangan Iblis, maka saya tenang walaupun berdosa dapat bertobat dan dapat hidup tenang oleh karena kuasa darah-Nya dan kasih karunia-Nya.

Anda jangan salah mengerti mengenai tenang hati. Sepanjang hari tertekan dan tidak puas. Karena tidak puas, tertumpuk rasa benci. Bagaimana dia mendapat berkat, bagaimana ia dikasihi Allah bila dia bekerja seperti itu terus, aduh! demikian tertumpuklah rasa benci. Jika seseorang berjalan kaki perlahan saja, saya tidak puas. Kalau saya jalan kakipun cepat seperti berlari dan saya begitu banyak pikiran berat dan susah hati, kalau tidak demikian saya merasa sepertinya tidak hidup dan tidak semangat. Orang yang tidak berpikir dengan bersusah hati ia tidak berkembang. Katakan jangan susah hati dari Alkitab, Anda jangan susah hati akan perkara dunia. Kamu jangan susah hati untuk diri sendiri, tetapi bukan berarti kamu jangan susah hati untuk pekerjaan Tuhan. Kita membuat dosa setiap hari dan seorang pendeta dia bekerja keras setengah mati. tetapi karena berdosa apakah dia harus ke neraka? Oleh sebab itu kita harus bersandar kepada Tuhan.

Oleh sebab itu saya bersandar kepada Tuhan, Tuhan hari ini juga saya tidak puas dan membuat dosa demikian dan membenci orang. Ampunilah saya. Saya percaya kuasa darah Yesus, janji dari Tuhan. Sungguh saya percaya Tuhan. Sambil percaya kuasa darah Yesus saya datang kepada Tuhan dengan semangat. Walaupun Hukum Taurat ingin menentukan saya sebagai orang berdosa, tetapi saya tidak akan terikat lagi. Karena saya percaya kuasa darah Yesus.

Hukum Taurat mengatakan kamu orang berdosa. Hukum Taurat menentukan saya sebagai orang berdosa dan Iblis menuduh saya oleh karena Hukum Taurat. Tetapi saya sungguh percaya kuasa darah Yesus walaupun Hukum Taurat mengancam saya, saya dapat mengatasi dunia dan dosa saya, roh jiwaku bebas dan bahagia. Oleh karena itu kita percaya kuasa darah Yesus dan berani datang kepada Allah, didalam ayat dasar hari ini juga kita percaya dan bersandar kuasa darah dan berani datang kepada Allah. Oleh karena darah itu kita tetap dapat datang kepada Allah. Oleh sebab itu kita jangan goyah akan pengharapan dasar iman kita. mengapa takut ketika saudara datang kepada Allah?

Seseorang membuat dosa. Bila dia putus asa dan takut bagaimana? Yang dapat menyelamatkan saudara hanyalah Yesus. Yang mengetahui anda yang sedang sakit hati dan kuatir setelah berdosa adalah Yesus Kristus dan yang menolong dan menghibur Anda adalah Yesus Kristus. Oleh karena itu saudara bersandar saja kepada Tuhan. Di langit dan bumi tidak ada yang mengerti saudara dan menolong saudara selain Yesus Kristus.Yang dapat menyelamatkan saudara hanya Tuhan. Yang mengerti saudara yang sedang takut dan sedih adalah Tuhan saja. Tuhan akan membangunkan saudara maka jangan kuatir tetapi bersandar saja kepada Tuhan karena Tuhan membeli Anda dengan darah-Nya.

Hukum Taurat tidak boleh menekan saudara, Iblis juga tidak akan menakutkan saudara. Saudara dapat bangun lagi setelah kita diselamatkan dengan kasih karunia Yesus Kristus, kita dapat jalan lurus dengan darah dari Tuhan. Kita dapat berjalan terus menerus dengan bersandar pada darah-Nya. Oleh karena darah Yesus walaupun kita jatuh dapat bangun, walaupun kita berdosa dapat diampuni dan demikian dihapus dosa sehingga dapat datang kepada Allah. Tuhan kita bukan hanya 10 atau 100 kali, tetapi mengampuni kita 7 kali 70 kali atau lebih dari pada itu.

Kita maju kepada Allah sebab kita bersandar kepada darah Tuhan, dan ayat terakhir mengatakan apa? Oleh sebab itu menjelang hari Tuhan yang semakin dekat, apa artinya hari Tuhan disini? adalah kedatangan Yesus kedua kali atau hari kita meninggal. Dari saat roh jiwa kita dipisahkan dari tubuh, kita tidak bisa menjalankan kehidupan rohani lagi. Kita akan masuk ke hidup kekal sesuai yang kita perbuat di dalam tubuh kita. Upah kita disurga tidak akan berubah tetapi sesuai yang kita perbuat didunia padahal yang mendapat satu talenta dapat ditambahkan 5 atau 10 di dunia. Tetapi mustahil ketika tubuh dan roh jiwa kita dipisahkan.

Dari saat itu Tuhan akan menunggu kita dengan keadaan roh jiwa kita yang telah di siapkan oleh kita. Saudara akan menunggu Tuhan di Firdaus dengan keadaan rohani pada saat tubuh dan roh jiwa saudara dipisahkan. Kita akan bertemu Tuhan, maka semakin menjelang hari Tuhan yang mendekat jangan saudara menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah seperti dibiasakan oleh beberapa orang. Kita pergi kesana dengan bersandar darah-Nya dan dengan bersandar pada Tuhan. Jika saya tidak bersandar pada kasih anugerah-Nya, darah-Nya dan kasih-Nya Tuhan Juruslamat, saya tidak dapat maju kepada-Nya.

Bukan karena saya tidak berdosa seumur hidup saya, saya berani demikian. Diantara jemaat ini mungkin ada yang menjadi orang percaya hanya beberapa bulan. Mungkin saudara bersukacita karena dosa masa lalu saudara sudah dihapus dan saudara hidup dalam kesucian. Atau mungkin juga saudara sakit hati karena membenci orang. Saya sudah 50 tahun menjadi orang Kristen. Pasti saya membuat dosa puluhan atau ratusan kali karena saya sudah berdosa selama 50 tahun. Tetapi mengapa saya lebih berani dari pada saudara? Sebab saya menerima Yesus Juruslamat saya dan bersandar pada darah-Nya. Karena bersandar pada darah Tuhan maka saya berani datang kepada Allah, berani datang kepada Allah. Oleh sebab itu Alkitab mengatakan saudara jangan menjauhkan diri dari pertemuan ibadah kita seperti dibiasakan oleh beberapa orang tertentu.

Setiap minggu kita berkumpul seperti ini. Supaya mengingatkan darah Tuhan, supaya memecahkan roti dan mengingatkan Tuhan kita berkumpul dalam ibadah seperti ini. Kita bersandar pada darah Tuhan dan maju kepada Allah. Sebagai tanda kita maju kepada Allah kita tidak boleh menjauhkan diri dari ibadah kita. Tahukah siapa saja yang menjauhkan dirinya dari ibadah. Alkitab mengatakan orang yang dicap dengan api saja. Kita tidak boleh mengikuti kebiasaan mereka tertentu yang menjauhkan diri dari ibadah. Dengan segenap kekuatan kita berkumpul dalam ibadah. Itulah orang yang bersandar pada kuasa darah Tuhan.

Karena kita bersandar pada darah Tuhan kita datang kepada Allah. Oleh sebab itu kita lebih berani dan lebih kudus dari pada siapapun. Kita kudus karena kita berbeda dari dunia. Saya berbeda dari dunia maka saya kudus, saudara kudus karena berbeda dari dunia.
Bagaimana saudara kudus? Karena saudara berbeda dari siapapun orang dunia karena kita percaya dan bersandar pada darah Tuhan, karena cara kita datang kepada Allah itu berbeda dari dunia. Oleh sebab itu kita tidak boleh menjauhkan diri dari pertemuan ibadah kita seperti dibiasakan oleh beberapa orang tertentu. Keadaaan roh jiwa kita pada saat kita meninggal dunia atau hari Tuhan yang datang itu dalam keadaan pelit atau malas atau semangat. Itulah keadaan roh jiwa kita yang menjumpai Tuhan dan kekal.

Oleh sebab itu seperti seorang pelari, berlari hingga garis akhir dengan segenap kekuatannya. Kita jangan menjauhkan diri dari pertemuan ibadah kita seperti dibiasakan oleh beberapa orang tertentu, tetapi kita beribadah dengan segenap jiwa dan hati kita, jangan saudara mengatakan aku bolos satu kali setahun atau dua kali, tetapi sampai saudara meninggal dunia atau selama-lamanya jangan menjauhkan diri dari ibadah, jangan memberi kesempatan kepada Iblis, tetapi usahakanlah supaya saudara jangan menjauhkan diri dari ibadah, apabila saudara bersandar pada darah Tuhan.

Usahakanlah dengan segenap hati dan kekuatan saudara supaya berkumpul dalam ibadah, saya ingin memberi berkat supaya saudara mengimani. Sambil menggenggam tangan kanan berserulah 3 kali, "Mari roh jiwaku, sukseskanlah ibadah."
Saya memberkati saudara supaya saudara sukseskan ibadah.

Allah Bapa biarlah kami berani karena kami bersandar kepada darah Tuhan.
Kami bersyukur karena membersihkan kami. Dahulu kami adalah orang berdosa, tetapi menjadi kudus karena darah Tuhan, hari inipun kami berdosa tetapi diampuni. Karena hari Tuhan yang akan datang semakin dekat, biarlah kami melihat Tuhan karena kami kudus dan janganlah satu pun dari jemaat Sungrak yang menjauhkan diri dari pertemuan ibadah kami seperti kebiasaan orang tertentu. Ketika mereka berdoa tolonglah mereka Roh Kudus, dalam nama Yesus, Amin.

Mari kita berdoa supaya Roh Kudus menolong kita dan supaya kita jangan menjauhkan diri dari pertemuan ibadah supaya kita jangan mengikuti kebiasaan orang tertentu yang menjauhkan diri dari ibadah. Mari kita berdoa!