Liputan Utama - Seminar Pertumbuhan Gembala - Seoul

Pada bulan Mei 2007 yang lalu, IBF kembali mengadakan kunjungan ke Seoul, negara asal “Gerakan Berea”. Perjalanan ini berbeda dengan yang sebelumnya karena kedatangan rombongan adalah untuk menghadiri Seminar Pertumbuhan Gembala (Pastor’s Growth Seminar) yang ke-23 dengan judul “The Theory of the Destruction of the Devil”, dan peserta yang hadir datang dari dua puluh dua negara.

Kunjungan dari rombongan IBF ini juga berbeda dari sebelumnya, karena diantara rombongan dari Indonesia terdapat Dirjen Bimas Kristen Depag RI, Bpk. DR. Jason Lase, juga Pembimas agama Kristen Kanwil Depag. Propinsi Banten, serta para hamba Tuhan dari lima denominasi yang ada di Indonesia. Kebanyakan para hamba Tuhan ini adalah juga ketua ataupun pengurus di Sinode mereka masing-masing. Selain itu Bpk. Pranowo dan beberapa pengurus inti IBF juga turut serta dalam rombongan ini. Selama seminar, dengan total empat puluh orang peserta, kami dapat merasakan suasana yang lebih ramai dan terjalin hubungan yang semakin dekat diantara peserta karena dapat lebih mengenal satu dengan yang lain.

Rombongan meninggalkan tanah air tanggal 14 Mei 2007 dengan pesawat Korean Air, dan setelah menempuh perjalanan selama 6.5 jam, akhirnya kami sampai di Airport Incheon - Korea dan disambut hangat oleh misi gereja Sungrak yang ditangani oleh staff BII yang melayani kami selama berada di Seoul. Rombongan menuju ke Gereja Sungrak untuk bertemu dan beramah tamah dengan Pdt. Dr. Ki Dong Kim, Gembala Senior Gereja Sungrak, dan kemudian rombongan dipandu langsung oleh Dr. Kim untuk melihat-lihat berbagai fasilitas di gereja Sungrak, dan ini sungguh hal yang langka, karena Pdt. Kim sendiri yang menunjukkan dan menerangkan kepada kami beberapa fasilitas dan bagian-bagian ruangan yang menyatu dengan gedung gereja Sungrak dan juga ruangan-ruangan yang dipakai untuk berbagai kegiatan yang ada di gedung di sekitar gereja. Setelah santap siang bersama beliau, barulah kami menuju penginapan di Mongsanpo dengan bus yang jaraknya kira-kira 2,5 jam perjalanan.

Mongsanpo adalah salah satu tempat retreat yang dimiliki oleh gereja Sungrak yang terletak di pinggir pantai. Ditempat ini setiap tahun diadakan Summer Camp yang dihadiri lebih kurang lima ribu peserta dari kalangan remaja dan mahasiswa. Selama tiga hari menginap di Mongsanpo, kami mengikuti sesi-sesi yang disampaikan oleh Pendeta dari Gereja Sungrak. Mereka yang melayani adalah Pdt. Steven Song, Direktur BII (Berea International Institute), Pdt. Chon Myung Won, Direktur Akademi Berea, Pdt. Samuel Han, President BITS (Berea International Theology Seminary), Pdt. Park Jong Hyun, Direktur CBA (Campus Berea Akademi). dan pembicara terakhir adalah Pdt Ki Dong Kim sendiri. Setiap pembicara membawakan topik yang intinya menjelaskan mengenai gerakan Berea dan apa perbedaan gereja perjanjian lama dan gereja perjanjian baru.

Tiba saat sesi Pdt. Kim, kami lebih dahulu dibawa untuk melihat tempat ibadah dan aula yang sedang dalam tahap penyelesaian di dalam kompleks Mongsanpo. Kami juga mengunjungi tempat ibadah berlantai dua yang hampir selesai, yang dibangun oleh salah seorang diaken dari gereja Sungrak. Semua biaya pembangunan gedung ini ditanggung oleh diaken tersebut.

Ada satu peristiwa menarik ketika kami diajak melihat sebuah gedung yang disebut “Gedung Kenangan”, bangunan ini dibuat untuk tempat mencatat kehidupan iman jemaat Sungrak dan setelah meninggal, catatannya disimpan di gedung ini. Dan keluarga/keturunannya dapat melihat catatan ini apabila mereka datang mengunjungi tempat ini. Sebuah ruangan di lantai bawah ada satu tempat untuk para keluarga bertobat kepada Tuhan. Kami juga mengunjungi ruangan ini, dan diajak untuk bertobat oleh Pdt. Kim, yaitu untuk memperbaharui komitment kepada Tuhan Yesus maka semua peserta bertobat dihadapan Tuhan Yesus dan kami semua mendapat berkat yang luar biasa.

Pada hari Tuhan kami semua beribadah di Main Sanctuary gereja Sungrak di pusat kota Seoul, bersama orang kudus jemaat Sungrak, rombongan juga diajak melihat pembangunan gedung Christian World Mission Center, dan diharapkan dapat selesai akhir tahun 2008. Marilah kita turut terus mendoakan pembangunan gedung ini, karena gedung ini juga akan dipakai untuk Kongres Berea 2010 yang akan datang.

Kami juga diajak melihat-lihat tempat wisata yang ada di kota Seoul dan sekitarnya. Kemudian rombongan menginap di Akademi Berea House di Sambong-ri, menuju kelokasi mendaki, daerah pegunungan, tempat diadakannya Seminar Pertumbuhan Gembala oleh CBCF (Christian Berea Church Fellowship).

Seminar yang ke-23 ini bukan saja dihadiri oleh para pendeta yang tergabung dalam CBCF yang ada di Korea, tetapi juga dari beberapa negara lain. Dalam seminar dengan tema “Teori Pemusnahan Iblis” ini, Pdt. Kim menekankan agar para hamba Tuhan mengenal Alkitab sehingga memiliki kuasa untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan Tuhan Yesus di Bumi ini, termasuk juga untuk dapat memusnahkan pekerjaan-pekerjaan si Iblis.

Pada seminar ini juga beberapa peserta mendapat kesempatan untuk memberikan laporan/kesaksian mengenai gerakan Berea yang terjadi di negara masing-masing. Bpk. Pranowo juga mendapat kesempatan untuk memberikan kesaksiaan mengenai gerakan Berea yang ada di Indonesia.

Pada sesi terakhir kami semua para peserta dari luar negeri didoakan oleh para hamba Tuhan peserta dari Korea. Semua rombongan sungguh mendapat berkat melalui perjalanan ini, dan apa yang kami lihat dalam kehidupan iman jemaat Sungrak agar juga dapat diterapkan dalam kehidupan jemaat Kristus yang ada di Indonesia.

Rombongan kembali ke tanah air pada tanggal 25 Mei 2007. Semoga perjalanan ini sungguh dapat bermanfaat bagi gerakan Berea khususnya dan kehidupan iman para hamba Tuhan/peserta dan juga jemaat yang telah dipercayakan Tuhan Yesus kepada mereka masing-masing.

JT/MC - Tim Bereans News